Sobron Aidit:
SERULING PAGI
Ketika aku lari jam lima tadi
kudengar seruling meniti nada
merdu nian mengalun gini pagi
apatah gerangan kisah begitu sendu?
akh, jadi hangat dan tersendat rasa rindu
kuikuti seorang tua berbaju tebal
dinginnya hari, diutupnya telinga dan kepala
tapi serulingnya, serulingnya, aih mak, serulingnya
di gelombang tenang berlayar sebuah kapal
ditiup angin cinta
dibuai bayu asmara
o, seruling bambu
berlagu merdu
tak perduli lalu-lalang sepeda
simpangsiur truk dan bis
pabila hati kala duka
pabila jiwa kala suka
langit dan laut boleh siapa saja yang punya
dan bagaikan pagi ini
orangtua di awal musimdingin
meniup serulingnya
berlayar sebuah kapal
dan akulah penumpangnya,-
Beijing 27 November 1979,-
Selasa, November 18, 2008
SERULING PAGI
by. Berandal Malam jam. 11:22:00 PM
Label: puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar